Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa

Hapalkan Niat Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Dari Sekarang!

Ukhti, bulan Ramadhan kian dekat. Ini waktunya kita melaksanakan puasa dan memperbanyak amal sholeh. Tapi ada beberapa hal yang perlu kita ketahui untuk menyempurnakan puasa kita, yaitu niat puasa Ramadhan dan doa buka puasa. Seperti apa bacaanya? 

Sebelum membahas niat puasa Ramadhan dan doa buka puasa, baiknya menilik dulu dalil puasa Ramadhan berikut ini.

Dalil Puasa Ramadhan

Dalil puasa Ramadhan terdapat pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah : 183)

Rasulullah SAW juga bersabda:

Artinya : “Islam dibangun di atas lima perkara: 1) bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah, 2) menunaikan shalat, 3) menunaikan zakat, 4) menunaikan haji ke Baitullah, dan 5) berpuasa Ramadhan.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dapat dipahami bahwa perintah menjalankan puasa Ramadhan berasal dari Allah SWT. Jelas pula bahwa puasa Ramadhan termasuk dalam rukun Islam. 

Maka, setiap orang muslim yang memenuhi syarat diharapkan untuk dapat menjalani ibadah ini. Momen ini juga sebaiknya dimaksimalkan untuk beramal sholeh, seperti menunaikan zakat, menyantuni anak yatim, mengamalkan Asmaul Husna, berbuat baik kepada tetangga, dan sebagainya.

Insya Allah, dengan berpuasa hati menjadi bersih, dosa-dosa terampuni, dan kita bisa memperoleh pahala Allah Ta’ala. 

Yuk, ketahui sama-sama niat puasa Ramadhan dan doa berbuka-nya, supaya kita puasa kita lebih sempurna. 

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan dan doa buka puasa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Niat Puasa Ramadhan dan Artinya

Berikut ini adalah niat puasa Ramadhan arab dan artinya :

Niat Puasa Ramadhan Arab dan Latin

Artinya : Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala

Menurut madzhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan dilakukan pada malam hari. Hal ini seperti yang diterangkan melalui hadits. 

“Disyaratkan memasang (membaca) niat di malam hari bagi puasa wajib, seperti puasa  Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, 

‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ 

Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits.” (Hasyiyatul Iqna’) 

Niat puasa Ramadhan wajib dibaca dalam hati, namun melafalkannya (dengan suara) sangat dianjurkan. 

Nah kita sudah mengetahui niat puasa Ramadhan, sekarang waktunya menyimak doa buka puasa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Doa Buka Puasa Arab dan Artinya

Doa Buka Puasa

Artinya : Ya Allah Ya Tuhanku, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih. 

Selain itu, diceritakan pula bahwa Rasulullah SAW pernah membaca doa buka puasa berikut:

Doa Buka Puasa

Artinya : Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap, Insya Allah.

Saat hendak berbuka puasa, sebaiknya kita memperbanyak doa. Karena, ini adalah waktu yang baik untuk memanjatkan doa. 

Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, (yaitu) doa orang tua kepada anaknya, orang yang berpuasa ketika berbuka, doa orang yang sedang safar (musafir).”

Niat Puasa Ramadhan Qadha 

Kita sudah mengetahui niat puasa Ramadhan, lalu bagaimana dengan niat puasa qadha? 

Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan seorang muslim untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan. Puasa ini dilakukan di lain hari (di luar waktu Ramadhan).

Berikut adalah niat puasa Ramadhan qadha:

Niat Puasa Ramadhan Qadha : Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala

Artinya : aku niat untuk meng-qadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Ta’ala.

Selain puasa qadha, ada cara lain untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan karena sebab tertentu (seperti sakit, dalam perjalanan, faktor usia, dsb), yaitu membayar fidyah.  

Cara ini dipilih apabila kita tidak mampu melaksanakan puasa qadha, atau karena faktor lainnya. Beberapa orang juga memilih jalan ini karena alasan kesehatan. 

Bagaimana cara membayar fidyah? Membayar fidyah dilakukan dengan memberi makan orang miskin setiap hari. Makanan disini bisa diwujudkan dalam bentuk beras. Banyaknya beras menyesuaikan jumlah puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. 

Misal, ukhti tidak berpuasa selama 3 hari di bulan Ramadhan. Maka, tiga hari tersebut dikalikan dengan minimal pembayaran fidyah (untuk beras minimal 6,75 ons per hari, Suara.com). Jadi, perhitungannya : 3 x 6,75 ons = 20,25 ons. 

Ketentuan mengenai puasa qadha dan membayar fidyah ini dijelaskan dalam Al-Qur’an.

Artinya : “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.” (QS Al Baqarah : 184)

Kesimpulan

Itulah niat puasa Ramadhan dan doa berbuka yang perlu diketahui. Telah kita simak pula niat puasa Ramadhan qadha dan cara membayar fidyah. Semoga setelah ini kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih baik lengkap dengan amalan wajib dan sunnah lainnya. Marhaban Ya Ramadhan…!

Check Also

Doa Setelah Sholat

4 Doa Setelah Sholat Yang Indah dan Meneduhkan Hati

Setelah sholat jangan lupa memanjatkan doa. Doa setelah sholat menjadi penghubung antara kita dengan Allah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

8 + eighteen =