Surah As Sajdah dan Sujud Sajadah

5 Inti Surah As Sajdah dan Tata Cara Melakukan Sujud Sajadah (Tilawah)

Ada banyak amalan hari Jum’at yang bisa ukhti lakukan, diantaranya membaca surah Al-Kahfi, mandi, sikat gigi, dan memperbanyak sholat sunnah. Selain itu, membaca Surah As Sajdah juga termasuk dalam amalan yang dianjurkan lho

Surah As Sajdah adalah surat ke-32 dalam Al-Qur’an. Surah ini diturunkan sesudah surah Al-Mu’minun dan termasuk ke dalam surah Makkiyah. Terdiri dari 30 ayat, Surah As Sajdah memiliki banyak keutamaan dan hikmah. 

Kesunahan membaca surah As Sajdah dijelaskan melalui hadits. Dikutip dari NU Online diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW membaca alif lam mim tanzil… (Surah As Sajdah) pada rakaat pertama shalat Subuh di hari Jum’at. Sementara pada rakaat kedua, beliau membaca hal ata ‘alal insani… (surah Al Insan). (HR Muslim)

Alangkah baiknya jika kita mencontoh amalan Rasulullah SAW tersebut. Selain sunnah, membaca Surah As Sajdah juga merupakan amalan yang bernilai pahala di sisi Allah. Adapun beberapa inti surah As Sajdah adalah sebagai berikut.

Beberapa Inti Dalam Surah As Sajdah Yang Perlu Diperhatikan

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT

Al-Qur'an - di dalamnya terdapat Surah As Sajdah

Surah As Sajdah dibuka dengan penjelasan mengenai turunnya Al-Qur’an yang langsung dari Allah SWT. Ayat ini membantah tuduhan orang kafir yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengada-adakannya (Al-Qur’an). 

Faktanya, Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT, sedang Nabi Muhammad SAW adalah penyampai saja. 

Al-Qur’an ini mengandung kebenaran dari Allah dan ditujukan untuk memperingatkan dan memberi petunjuk kepada kaum yang belum pernah didatangi oleh pemberi peringatan sebelum Nabi Muhammad SAW. 

Jadi, Al-Qur’an diturunkan sebagai peringatan dan petunjuk agar kaum tersebut mendapat petunjuk yang lurus. 

Penciptaan alam semesta

Dalam Surah As Sajdah dijelaskan tentang penciptaan alam

Di dalam Surah As Sajdah juga diterangkan ihwal penciptaan alam semesta. Sesungguhnya, alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT dalam enam masa. 

Allah juga mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan tersebut naik pada-Nya dalam satu hari. Kadar satu hari sama dengan 1000 tahun dalam perhitungan manusia. 

Ditegaskan pula bahwa Allah mengetahui segala yang ghaib dan nyata, ialah Tuhan Yang Mahaperkasa dan Maha Penyayang. 

Proses kejadian manusia dan kebangkitannya di Hari Kiamat

Dalam Surah As Sajdah dijelaskan tentang penciptaan manusia

Selanjutnya dalam surah As Sajdah terdapat penjelasan tentang Allah Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan. Termasuk dalam ciptaan Allah adalah kita (manusia). 

Allah menciptakan manusia dari tanah, kemudian Allah menjadikan keturunan manusia dari saripati air yang hina (air mani). 

Setelah itu, Allah menyempurnakan dan meniupkan ruh ke dalam tubuh manusia. Allah juga menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati untuk manusia. 

Lalu, ketika manusia mati, maka akan dibangkitkan kembali untuk bertemu dengan Allah. Biarpun tubuh sudah hancur, tetapi Allah mampu menjadikannya utuh kembali. 

Perbandingan orang mu’min dan orang kafir

Dalam Surah As Sajdah dijelaskan tentang perbedaan balasan bagi orang mukmin dan orang kafir

Hal lain yang dijelaskan dalam Surah As Sajdah adalah tentang keadaan orang mu’min dan kafir saat pertemuan dengan Allah kelak. 

Orang yang berdosa akan menundukkan kepala di hadapan Allah seraya berkata : 

“… Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS As Sajdah : 12)

Tapi semua itu sudah terlambat karena orang-orang tersebut akan diberi azab yang kekal. Mereka menjadi penghuni neraka. Itu karena mereka dulu melalaikan pertemuan dengan Allah. 

Bagi  orang-orang yang fasik, sebagian siksaan tersebut pasti ditimpakan kepada mereka di dunia sebelum azab yang lebih besar (di akhirat). 

Sementara, orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Allah, maka akan diberi kenikmatan. Tak seorang pun tahu kenikmatan apa yang akan diterimanya. Tapi yang jelas, Allah memberikan bermacam-macam nikmat yang menyenangkan hati orang-orang beriman. 

Orang beriman adalah hamba Allah yang apabila diperingatkan dengan ayat Allah langsung bersujud, bertasbih, dan memuji Allah. Orang-orang tersebut tidak menyombongkan diri dan selalu mengerjakan ibadah. 

Mereka selalu berdoa, hatinya selalu takut dan penuh harap kepada Allah. Mereka juga senantiasa menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan kepada mereka. 

Perintah Allah kepada hamba-Nya untuk menerima Al-Qur’an tanpa ragu-ragu

Dalam Surah As Sajdah dijelaskan tentang perintah yakin dalam menerima Al-Qur'an

Dalam Surah As Sajdah ayat ke 23 terdapat perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW agar tidak ragu-ragu menerima Al-Qur’an. 

Sebelumnya, Allah juga telah menurunkan kitab suci Taurat kepada Nabi Musa AS. Kitab Taurat tersebut sebagai petunjuk bagi bani Israil. Dan, kaum Nabi Musa AS meyakini ayat – ayat Allah. 

Maka, Nabi Muhammad SAW dan umatnya pun harus yakin pada Al-Qur’an. Tidak boleh ada keraguan dalam menerimanya. Semua kitab yang Allah turunkan tentulah berisi kebenaran. Jadi, tak ada alasan untuk meragukannya. 

Allah juga menerangkan kekuasaan-Nya di dalam ayat – ayat Surah As Sajdah. Beberapa yang disebutkan adalah kekuasaan Allah dalam membinasakan umat-umat terdahulu, menggerakkan awan yang mengandung air ke daerah yang tandus (agar tumbuhan dan hewan ternak memperoleh kenikmatan), dan kebesaran-kebesaran lainnya.. 

Hal itu merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang memperhatikan. 

Ada juga perintah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk bersabar menunggu kemenangan dan kehancuran orang kafir.

Tata Cara Sujud Sajadah (Tilawah) Saat Membaca Surah As Sajdah

Sujud

Dalam Surah As Sajdah ini terdapat ayat sajadah, yaitu ayat yang apabila dibaca maka orang yang membacanya dan mendengarnya disunnahkan untuk melakukan sujud sajadah (sujud tilawah). 

Ayat ini terletak pada ayat ke-15. Ketika membaca ayat ini, maka ukhti harus melakukan sujud tilawah dengan cara berikut :

  1. Niat, yaitu membaca nawaitu sujuuda taalaawati sunnatal lillahi ta’ala (aku berniat melakukan sujud tilawah sunnah karena Allah Ta’ala)
  2. Kemudian sujud, lalu membaca doa :

Sajada wajhiya lil ladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam’ahu wa basharahu bi haulihi wa quwwatihi

Artinya : Bersujud wajahku kepada Dzat yang telah menciptakannya, telah membentuknya, telah membukakan pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. 

Allahummaktub li biha ‘indaka ajraa, waj’alha li ‘indaka dzukhran, wa dla’anni biha wizran, waqbalha minni kama qabiltaha min ‘abdika dawuda ‘alaihissalam. 

Artinya : Ya Allah Ya Tuhanku, tetapkanlah pahala untukku di sisi-Mu dengan sujud ini. Jadikanlah sujud ini sebagai tabunganku di sisi-Mu, lepaskanlah dosa-dosaku melalui sujud ini, terimalah sujud ini dariku sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba Engkau (yaitu) Nabi Daud Alaihisalam.

  1. Bangkit dan lanjutkan membaca Al-Qur’an. Kalau sedang dalam sholat, maka setelah sujud, lanjutkan sholatnya hingga selesai (hingga salam).

Kesimpulan

Itulah beberapa inti Surah As Sajdah dan tata cara melakukan sujud sajadah. Meski disunnahkan untuk membaca Surah As Sajdah pada hari Jum’at, tapi ukhti boleh membacanya di hari lain. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Ukhti, yuk perbanyak mengaji!

Check Also

Cara Sholat Istikhoroh

Cara Sholat Istikhoroh dan Doanya Untuk Mohon Petunjuk Allah SWT

Ukhti, terkadang kita dihadapkan pada berbagai pilihan yang sulit dalam hidup. Kita tidak tahu bagaimana …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

5 − four =