Rukun Iman

Rukun Iman Ada 6, Ini Penjelasannya!

Islam dan iman tidak dapat dipisahkan. Bahkan, rukun iman menjadi salah satu fondasi utama agama Islam. 

Di dalam kehidupan, kita dianjurkan untuk meyakini rukun iman. Semakin kita mengimani, maka hidup semakin barokah. Bukan itu saja, kita juga harus mengamalkannya sepenuh hati.

Selain rukun iman, dikenal pula rukun Islam, yaitu rukun yang berkenaan dengan perbuatan atau amalan yang berbentuk fisik. Rukun islam ada 5, sementara rukun iman ada 6. Keduanya memiliki pengertian masing-masing. 

Tapi dalam pembahasan kali ini kita akan berfokus pada rukun iman saja. Berikut adalah pengertian rukun iman lengkap dengan pilar-pilarnya.

Pengertian Rukun Iman

Pengertian Rukun Iman

Rukun iman dibangun oleh dua kata, yaitu rukun dan iman. Dalam bahasa Arab, rukun berarti tiang penopang atau penyangga utama. 

Ada beberapa rukun yang kita ketahui, diantaranya rukun iman, rukun islam, rukun shalat, dan lain-lain. Semuanya memiliki pengertian masing-masing dan bersifat fundamental. Rukun ini tidak boleh ditinggalkan karena perannya begitu penting.

Adapun pengertian iman dijelaskan dalam riwayat hadits Imam al-Bukhari dan Abu Hurairah. 

Dikutip dari Oase, suatu hari salah seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah iman itu?

Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, “Iman artinya engkau percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan engkau beriman kepada kebangkitan.” 

Berangkat dari penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian iman sebenarnya terdiri dari dasar-dasar rukun iman itu sendiri. 

Dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Umar bin Khattab RA juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW memberikan jawaban yang (kurang lebih) sama ketika didatangi oleh Malaikat Jibril.

Malaikat Jibril berkata, “Beritahukanlah kepadaku apa itu iman

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, “Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

Nah itulah pengertiannya, lalu bagaimana dengan penjelasan tiap pilarnya? 

Rukun Iman Ke 1: Iman Kepada Allah SWT

Rukun Iman Ke 1

Al-Qur’an memuat jelas bagian-bagian rukun iman. Hal ini terekam dalam QS Al Baqarah ayat 285. 

Artinya : Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an, iman kepada Allah SWT merupakan rukun iman yang ke-satu. 

Dalam hadits pun diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : 

“Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan utusan-utusan-Nya, dan hari Kiamat dan imanlah kamu pada kepastian Allah dalam baiknya dan buruknya.

Beriman kepada Allah SWT tidak hanya dengan kata-kata saja, tapi harus diwujudkan melalui tindakan. Menurut Ibnu Hazm Al-Andalusi, keyakinan hati dan pengakuan secara lisan ini harus berlangsung secara bersamaan. 

Contoh pengamalannya adalah meyakini dalam hati dan mengikrarkan dengan lisan (syahadat), bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Allah. Hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. 

Selain itu, amal ma’ruf nahi mungkar juga merupakan contoh dari pengamalan rukun iman kesatu. Amal ma’ruf nahi mungkar adalah menaati dan menjalankan semua perintah Allah SWT serta menjauhi semua larangan-Nya. 

Contoh lainnya adalah melaksanakan sholat dengan niat untuk menyembah Allah SWT semata, meyakini bahwa Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dsb.

Rukun Iman Ke 2: Iman Kepada Malaikat Allah

Rukun Iman Ke 2

Selanjutnya adalah iman kepada malaikat Allah. Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dari cahaya (nur). Malaikat selalu menuruti perintah Allah dan tidak memiliki nafsu. 

Artinya : “Dia menurunkan para malaikat membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, (dengan berfirman) yaitu, “Peringatkanlah (hamba-hamba-Ku), bahwa tidak ada tuhan selain Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku.””” (QS An Nahl : 2)

Sebagai seorang muslim yang beriman, maka kita harus meyakini keberadaan malaikat. Contoh pengamalannya adalah memperbanyak amal sholeh karena segala perbuatan kita dicatat oleh malaikat, meyakini bahwa malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah, membenarkan sifat-sifat malaikat sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an, dsb.

Rukun Iman Ke 3: Iman Kepada Kitab-Kitab Allah 

Rukun Iman Ke 3

Rukun iman ketiga adalah mengimani dan mempercayai kitab-kitab suci, yaitu kitab-kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para nabi dan rasul-Nya. 

Jika ditelaah lebih dalam, rukun iman ketiga ini menekankan pentingnya yakin pada Allah SWT yang sudah menurunkan kitab-kitab suci (sebagai wahyu kepada para nabi-Nya). Diantara kitab-kitab tersebut adalah Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’an. 

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS. Dan, Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. 

Sudah semestinya kita yakin bahwa Allah-lah yang menurunkan kitab-kitab tersebut. Hanya saja, kitab suci yang isinya masih terjaga adalah Al-Qur’an. 

Kandungan dan hukum dalam Al-Qur’an tidak pernah berubah, bahkan akan selalu berlaku sampai Hari Kiamat. Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk mengamalkan dan mengikuti ajaran-ajaran di dalam Al-Qur’an. 

Contoh pengamalannya adalah mengaji, menjalankan perintah Allah SWT yang terdapat di dalam Al-Qur’an, dsb. 

Rukun Iman Ke 4: Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah

Rukun Iman Ke 4

Mengenai jumlah nabi dan rasul, sejatinya hanya Allah-lah yang mengetahui. Tapi paling tidak ada sekitar 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh umat.

Para nabi dan rasul adalah hamba pilihan Allah yang diutus untuk umat tertentu. Masing-masing nabi dan rasul memiliki akhlak yang terpuji sehingga bisa menjadi suri tauladan bagi manusia.

Selain itu, bagi rasul terdapat 4 sifat wajib yang melekat, yaitu As-Siddiq (selalu benar atau jujur), Al-Amanah (dapat dipercaya), At-Tabligh (menyampaikan wahyu Allah SWT), dan Al-Fatanah (memiliki kecerdasan tinggi) .

Contoh pengamalannya adalah melantunkan sholawat, meniru sifat dan akhlak para nabi dan rasul, menjalankan sunnah, membaca kisah nabi dan rasul, dsb. 

Rukun Iman Ke 5: Iman Kepada Hari Kiamat (Hari Akhir)

Rukun Iman Ke 4

Rukun iman yang berikutnya adalah iman kepada Hari Kiamat. Ini berarti kita meyakini bahwa kehidupan ini tidaklah kekal. Dan, Hari Kiamat itu pasti datang (terjadi). 

Dengan meyakini adanya Hari Akhir, maka kita akan terdorong untuk melakukan amal shaleh.

Contoh pengamalannya adalah meningkatkan iman, takwa, dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT, memanjatkan doa sapu jagat (Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina ‘adzabannar), mempersiapkan diri agar tidak menyesal di Hari Akhir, meyakini bahwa kita akan kembali kepada Allah Ta’ala, dsb.

Rukun Iman Ke 6: Iman Kepada Qada dan Qadar

Rukun Iman Ke 6

Rukun iman keenam berkaitan dengan meyakini takdir baik dan buruk. Takdir terbagi menjadi dua. Pertama, takdir yang bersifat tetap (contoh : kematian, jodoh, dan rezeki). Kedua, takdir yang dapat berubah. Maksudnya adalah takdir yang dapat berubah jika kita berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. 

Contoh pengamalannya adalah menerima semua yang dikehendaki Allah, selalu berprasangka baik kepada Allah, senantiasa bersyukur, selalu berusaha tapi tidak memaksakan kehendak karena sejatinya Allah-lah yang menentukan hasilnya, dsb. 

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai rukun iman. Mudah-mudahan artikel ini bisa mengembalikan ingatan ukhti tentang rukun iman dan pengamalannya.

Kita tahu, rukun iman merupakan salah satu pilar utama agama Islam. Jadi, penting bagi kita untuk memperoleh wawasan yang baik tentang rukun iman agar kita bisa melaksanakannya sebaik mungkin. 

Check Also

Kisah Nyata Islami Penuh Hikmah

Kisah Nyata Islami Penuh Hikmah, Ada Kisah Asiyah Istri Fir’aun

Ada banyak kisah nyata Islami penuh hikmah yang bisa disimak. Pada artikel ini, ukhti diperkenalkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

eleven − three =