Merawat hubungan baik dengan sesama adalah kewajiban setiap insan. Dalam Islam pun kita mengenal adab bertetangga, yaitu aturan dalam berinteraksi dengan orang sekitar. Apa saja yang dibahas di dalamnya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Adab Bertetangga
Sebelum membahas lebih jauh, coba ukhti jawab dulu pertanyaan ini.
Apakah ukhti tahu apa itu pengertian adab bertetangga?
Secara singkat, pengertian adab bertetangga adalah norma atau aturan mengenai sopan santun terhadap tetangga. Adab ini mengatur tentang bagaimana kita bersikap, berbicara, dan berperilaku kepada tetangga, baik tetangga dekat maupun jauh
Penting bagi kita untuk memuliakan tetangga sesuai ajaran Al-Qur’an dan tuntunan Rasulullah SAW. Itu karena hal ini dapat mempererat tali persaudaraan. Selain itu, hal ini dapat mewujudkan kerekatan sosial, yang merupakan syarat utama menuju kehidupan harmonis.
Islam sendiri merupakan agama rahmatan lil ‘alamin. Ini berarti, Islam membawa rahmat bagi seluruh alam. Maka, wajib hukumnya bagi kita untuk membina hubungan yang baik dengan sesama.
Menariknya, adab bertetangga juga menjadi hal yang penting bagi masyarakat di berbagai belahan dunia lho.
Di Rusia misalnya, ada pepatah yang berbunyi don’t buy the house, buy the nighborhood. Ini menunjukan bahwa semua orang peduli dengan kehamonisan sosial.
So, mari kita memuliakan tetangga. Hargai hak mereka dan amalkan adab bertetangga. Jadilah tetangga yang baik untuk sekitar. Kita ingin mencapai surganya Allah, bukan? Yuk, perhatikan adab bertetangga mulai sekarang!
10 Adab Bertetangga Dalam Islam Yang Perlu Diamalkan (Lengkap Dengan Dalilnya)
Berikut LaraHijab susun 7 adab bertetangga menurut Islam yang patut diterapkan (dilengkapi dalil Al-Qur’an dan hadist)!
1. Tidak punya rasa iri kepada tetangga
Rasulullah SAW menganjurkan agar kita menyenangi hal-hal baik bagi tetangga kita. Beliau bersabda :
“Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya.” (HR Muslim)
2. Tidak mengganggu tetangga
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya.” (HR Bukhari)
Dalam riwayat hadis juga diceritakan bahwa beliau pernah bersabda :
“‘Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman’. (Lalu) sahabat bertanya, ‘Siapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya’.” (HR Bukhari)
Kita juga tidak diperbolehkan untuk menghalangi bangunan tetangga.
“Janganlah salah seorang diantara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, Adu Dawud, Ibnu Majah, dan Malik)
3. Bersikap dan berbuat baik kepada tetangga
Perintah ini terdapat dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 36 yang artinya :
“Beribadahlah kepada Allah, janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS An-Nisa 36)
4. Bersabar dengan gangguan tetangga
Jika kita hidup berdampingan dengan tetangga yang suka mengganggu, sebaiknya jangan membalas dan tetaplah bersabar. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Beliau bersabda :
“Ada 3 kelompok manusia yang dicintai Allah, … disebutkan antaranya : Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya.” (HR Ahmad)
5. Menolong tetangga yang kesusahan
Kita bisa berbuat baik kepada tetangga melalui makanan. Rasulullah SAW bersabda : “Wahai Abu Dzar, apabila kamu memasak sayur (daging kuah) maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu.” (HR Muslim)
6. Memelihara hak tetangga
‘Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah?”
Rasulullah SAW menjawab, “Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.”
7. Menjenguk tetangga yang sakit
Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seseorang menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga ia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR At Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)
Tambahan : Adab Bertetangga Menurut Imam Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali menulis adab bertetangga dalam risalahnya yang bertajuk Al-Adab fid Din.
Berikut ini 12 adab bertetangga yang ditambahkan oleh Imam Al-Ghazali :
- Mengucap salam lebih awal
- Berbicara sesuai keperluan alias tidak terlalu lama
- Bertanya seperlunya
- Menjenguk jika tetangga sakit
- Turut berbela sungkawa apabila tetangga terkena musibah
- Ikut bahagia jika tetangga bergembira
- Berbicara secara lembut kepada anak tetangga dan asisten rumah tangganya
- Memaafkan kesalahan ucap
- Menegur secara halus apabila tetangga melakukan kesalahan
- Menundukkan mata dari memandang pasangannya (suami/isteri tetangga)
- Menolong jika tetangga mengalami kesulitan
- Tidak terus-menerus memandang asisten rumah tangga / pembantu perempuannya
Hadits Adab Bertetangga Yang Perlu Diperhatikan
Tadi kita sudah membaca hadist yang mewakili poin-poin adab bertetangga secara spesifik. Nah, kalau secara umum, Rasulullah SAW juga pernah bersabda.
“Jibril senantiasa berwasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya.” (HR Al Bukhari)
Rasulullah SAW juga pernah bersabda sebagai berikut.
“Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian, hendaknya berkata baik atau diam, dan siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian, harus menghormati tetangganya, dan siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian, harus menghormati tamunya.”
Demikian, adab bertetangga menjadi hal yang penting dalam Islam. Mari kita tunaikan apa yang menjadi tugas kita, yaitu memuliakan tetangga sesuai apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Mari kita meniru adab bertetangga ala Rasulullah SAW. Jadilah tetangga yang baik; yang mencerminkan prinsip Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Mudah-mudahan kita diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam menjalankannya, Aamiin.
Bagi ukhti yang bermasalah dengan area lingkar mata gelap (mata panda), maka ukhti dapat membaca tips menghilangkan mata panda dengan cara alami berikut ini. Gak main-main, LaraHijab mengulas 5 cara yang bisa ukhti coba untuk mengembalikan kecerahan area mata. Yuk dibaca!